Selasa, 30 Januari 2018

CARA MEMBUAT PATUNG BUBUR KERTAS

CARA MEMBUAT PATUNG DARI KERTAS BEKAS, SERBUK GERGAJI, SABUN BATANG DAN LILIN Patung adalah seni rupa berbentuk tiga dimensi yang dapat dibuat dari berbagai bahan. Artikel kali ini akan membahas cara membuat patung dari bubur kertas, serbuk gergaji, sabun batang dan lilin.
1.    Patung dari kertas bekas
Kertas yang dipergunakan kita pilih dari semua jenis kertas selain kertas minyak. Alangkah lebih baik jika kita memanfaatkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai, misalnya koran bekas dan masih banyak lagi kertas lainnya yang sudah tidak terpakai. Langkah-langkahnya adalah :
a.    Kertas tersebut direndam kira-kira 24 jam sampai menjadi seperti bubur.
b.    Buatlah lebih dahulu kerangka yang terbuat dari kawat. Besar kecilnya kawat menyesuaikan besar kecilnya patung yang akan dibuat. 
c.    Kertas yang sudah lunak dapat ditumbuk lagi dan setelah itu diperas dan dacampur dengan lem kanji (sampai berbentuk seperti tanah liat). 
d.    Selanjutnya ditempelkan pada kerangka kawat sesuai dengan bentuk yang dinginkan. 
e.    Untuk mendapatkan lapisan luar yang halus, lapislah dengan kertas yang berwarna putih dengan lem, baru setelah itu dijemur pada sinar matahari. 
f.    Setelah kering dapat diberi warna dengan cat kaleng atau dengan cat tembok, sesuai dengan warna yang disukai. 



Serbuk gergaji sesuia dengan warnanya cocok untuk membuat patung jenis hewan berkaki empat, seperti kambing, menjangan, lembu, jerapah dan lain sebagainya.
Proses pembuatannya :
a.    Butlah lem kanji yang agak cair. 
b.    Masukan serbuk gergaji itu sedikit demi sedikit sampai dilumat sampai kita mendapat campuran serbuk yang pekat. 
c.    Buatlah kerangka dari kawat dahulu, dan setelah itu tempelkan campuran serbuk dengan lem tadi pada kerangka seperti mengerjakan patung dari bubur kertas di atas.







Membuat patung dari sabun batang dan lilin sangat mudah. Teknik pembuatannya dapat dikerjakan dengan cara teknik pahatan maupun teknik modeling. Untuk membuat bentuk-bentuk yang besar dengan menggunakan teknik pahatan, sedang untuk bentuk tambahan dapat ditempelkan dengan cara modeling.
Bahan dan alat yang disiapkan :
-    Batangan sabun atau lilin yang besar.
-    Pisau, pisau lipat atau cutter sebagai gantinya pahat.
-    Papan kayu sebagai alas patung.
-    Kertas Koran untuk alas waktu mengerjakan.
-    Kawat atau paku untuk pegangan sambungan atau tempelan.
Setelah bahan dan alat disiapkan, kita bisa memulai membuat patung dengan teknik pahatan atau modeling. 
Semoga artikel ini bermanfaat.

2.    Patung dari serbuk gergaji

3.    Patung dari sabun batang dan lilin

Selasa, 16 Januari 2018

CARA MENAMBAH TINGGI BADAN

  1. Perbanyak minum air putih
Untuk mendapatkan tubuh tinggi, sebaiknya perbanyak minum air putih 2 liter perharinya dengan didampingi olahraga yang rutin dan teratur setiap hari.
  1. Lari
Jenis olahraga ini sangat berperan besar dalam membantu mempercepat masa pertumbuhan dan menjadikan tubuh tinggi. Lakukan aktivitas olahraga ini secara rutin dan teratur setiap hari, waktu yang paling baik yaitu sekitar jam 1 sampai jam 3 sore.
  1. Berenang
Berenang juga merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat baik untuk mendapatkan tubuh yang tinggi, lakukan jenis olahraga ini minimal 2 kali seminggu selama 1 jam setiap harinya.
  1. Badminton
Apakah anda suka dengan jenis olahraga yang satu ini? Jika ya, jalankan rutinitas olahraga yang satu ini secara rutin minimal 3 kali sehari, karena gerakan yang dilakukan pada saat permainan olahraga ini dapat membantu masa pertumbuhan tulang dan menjadikan tubuh anda menjadi lebih sehat dan bugar.
  1. Angkat tubuh
Olahraga yang satu ini juga dapat mempercepat masa pertumbuhan, karena dengan mengangkat beban tubuh dengan tangan bertumpu pada tiang diatas. Lakukan olahraga ini 2 kali sehari, pada waktu pagi dan sore hari menurut kemampuan anda.
  1. Bersepeda
Jika anak-anak anda senang bermain sepeda, sebaiknya anda jangan melarangnya. Hal ini dikarenakan dengan bersepeda dapat mempercepat masa pertumbuhan tulang, sehingga anak anda akan tumbuh tinggi dan sehat.
  1. Cukupi nutrisi tubuh anda
Biasakan setiap pagi untuk meminum segelas susu hangat atau mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan kandungan kalsiumnya. Hal ini sangat membantu masa pertumbuhan anda dan anak-anak.

CARA MENJAGA KESEHATAN MATA

1. Makan banyak buah-buahan dan sayuran

Wortel sarat akan beta karoten yang sangat membantu dalam menjaga kesehatan mata. Itu dikarenakan beta karoten merupakan antioksidan yang dapat mengurangi risiko degenerasi makula. 

2. Hindari memakai lensa kontak selama lebih dari 19 jam 

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mata permanen serta ketidaknyamanan pada mata Anda. Jangan pula memakai kacamata terlalu lama.

3. Kurangi penggunaan tetes mata

Mengurangi pemakaian obat tetes mata. Menggunakan tetes mata untuk mengatasi mata merah boleh saja, namun hanya sesekali. Jika berlebihan, itu malah akan merusak kesehatan mata Anda.

4. Gunakan mentimun 

Gunakan mentimun untuk mengompres kelopak mata Anda. Taruh irisan mentimun yang dingin dan lembut di atas kelopak mata selama 10 menit sebelum tidur di malam hari untuk mencegah bengkak.

5. Pakailah kacamata hitam pelindung UV

Gunakan lensa yang terpolarisasi, bukan hanya sekadar lensa yang gelap. Kacamata hitam pelindung UV diperlukan untuk melawan paparan dari sinar matahari.

6. Hindari duduk terlalu lama di depan komputer

Untuk menjaga kesehatan mata, cobalah untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar komputer. Hal itu dapat membuat mata lelah. 

7. Kenakan kacamata di saat yang tepat

Pastikan untuk memakai kacamata atau memakai pelindung mata lainnya ketika bekerja di sekitar bahan kimia atau tempat dengan partikulat udara yang berbahaya.

8. Jangan membaca dalam cahaya redup

Untuk menjaga kesehatan mata, hindari membaca dalam cahaya lampu yang redup yang bisa menyebabkan ketegangan mata. Jika mata terasa lelah, berhenti untuk sementara waktu dan beristirahat.

9. Jangan langsung melihat cahaya yang terlalu terang

Jangan langsung melihat cahaya yang terlalu terang. Jangan fokuskan mata Anda pada sinar matahari, karena dapat merusak mata Anda.

10. Melatih mata dan membuatnya untuk bersantai

Cobalah memfokuskan mata pada suatu obyek yang dekat dengan Anda, sebuah obyek yang agak jauh. Ulangi proses ini beberapa kali.
Duduklah, tempatkan siku di pinggul, tutup mata dan tutup mata dengan telapak tangan Anda. Jauhkan telapak tangan yang menutupi mata Anda selama 10 detik. Buka mata Anda dan ulangi seperlunya. 

CARA MENGHILANGKAN JERAWAT DGN BAHAN ALAMI

Ketimun

cara menghilangkan jerawat dengan ketimun
Gambar dari www.phaneres.com
Tidak kita sadari bahwa ketimun memiliki manfaat yang luar biasa untuk kulit. Ketimun kaya akan antioksidan, mineral, asam amino dan vitamin C yang berkhasiat untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh, membersihkan jerawat serta melembabkan kulit.
  1. Potong ketimun tipis tipis lalu aplikasikan pada wajah yang berjerawat dan diamkan selama kurang lebih 15 menit
  2. Bilas wajah dengan air hangat
Untuk hasil yang lebih maksimal, minumlah jus ketimun yang dicampur dengan perasan jeruk nipis. Jus ketimun dapat membersihkan tubuh dan mengeluarkan racun dari dalam.

CARA MEMBUAT BUNGA SAKURA DGN KERTAS

Cara Membuat Bunga Sakura dari Kertas Krep

cara membuat bunga dari kertas krep
flickr.com
Pertama tama siapkan terlebih dahulu alat dan bahan, dibawah ini adalah informasinya.
Alat-alat yang diperlukan:
  1. Gunting
  2. Pensil
  3. Penggaris
  4. Pot kecil
Bahan bahan yang Dibutuhkan
  1. Benang
  2. Isolasi warna
  3. kertas koran
  4. Kertas krep bermacam warna
  5. lem kertas
  6. benang
Bunga sakura sendiri adalah bunga khas yang berasal dari negara Jepang. Dalam pembuatan bunga sakura ini terbilang lumayan susah, alasannya bunga ini tidak cuma mempunyai satu buah tangkai saja. Pada satu tangkai biasanya ada banyak ranting dan bunga di dalamnya.
Untuk bikin tangkainya, Anda dapat memakai kawat lalui dililitkan dengan kertas atau benang supaya mirip dengan ranting asli. Namun apabila tidak ingin pusing, Anda bisa memakai ranting yang telah kering dan sudah diawetkan.
Disamping itu sediakan kertas krep dengan tiga warna yang berbeda-beda yaitu merah muda, hijau tua dan kuning. Sesudah kedua bahan tersebut siap, maka dalam membuat bunga kertas dapat membaca tahapan tahapannya di bawah ini.

Langkah  Membuat Bunga Sakura dari Kertas

  • Potong kertas krep warna kuning dan hijau menjadi ukuran 1 x 10 cm, lalu potong kertas warna merah muda menjadi ukuran 5 x 10 cm.
  • Kemudian lipat kertas krep warna pink, selanjutnya digunting menjadi lima bagian disertai bentuknya yang lonjong dan memanjang kayak bentuk kelopak bunga sakura.
  • Hasil dari pengguntingan tadi akan menghasilkan 5 bagian kelopak yang tiap tiap dari kelopak tersebut terdapat 2 tumpuk kelopak.
  • Langkah seterusnya ialah bentuk kertas krep berwarna kuning menjadi putik bunga. Bentuk lipatan kertas krep warna kuning sedikit panjang yang mana akan meringankan kita ketika melekatkan kelopak di ranting.
  • Apabila putik bunga sudah terbentuk, maka lengketkan satu per satu kelopak bunga di putik hingga jadi mirip mahkota.
  • Lalu tutup bagian putik dengan memakai kertas krep  yang berwarna hijau supaya ada kesan kayak sebuah tangkai bunga asli.
  • Lakukan secara berulang cara-cara di atas untuk membuat bunga sakura pada ranting lainnya. Ulangi cara tadi hingga seluruh ranting terisi dengan bunga yang indah.

Selasa, 09 Januari 2018

MANFAAT LIDAH BUAYA

Mencegah rambut rontok/ mudah patah Menurut Diane Gage selaku penulis Aloe Vera: Nature’s Soothing Healer, lidah buaya memiliki kandungan yang mirip dengan keratin. Ini berarti lidah buaya dapat membuat rambut kembali awet muda sekaligus menjadikan teksturnya lebih elastis. Jika teksturnya lebih fleksibel dan tidak kaku, maka rambut takkan mudah patah. Mencegah rambut bercabang Bunga sepatu dapat merangsang pertumbuhan rambut dengan cara meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala. Selain itu, tanaman ini juga bisa mencegah rambut bercabang. Dan menariknya lagi, bunga sepatu juga bisa menunda munculnya uban. Coba tambahkan 2 sdm pasta hasil lumatan bunga sepatu ke dalam ½ cangkir gel lidah buaya. Setelah tercampur rata, gunakan itu sebagai kondisioner. Bagi Anda yang memiliki rambut ekstra kering, tambahkan juga 1 sdt minyak zaitun. Mencegah dan mengurangi ketombe Ada banyak hal yang dapat memicu munculnya ketombe, seperti kulit kepala kering, infeksi jamur, hingga kulit kepala berminyak yang mengalami iritasi. Untungnya, semua kondisi tersebut bisa diatasi dengan gel lidah buaya. Sementara agen antimikroba dan antiradangnya bekerja melawan infeksi jamur, gel ini juga bisa menghidrasi sekaligus menyeimbangkan kadar minyak di kulit kepala. Anda hanya perlu menambahkan 5-10 tetes perasan lemon ke dalam 3 sdm jel aloe vera, lalu pijatkan larutan tersebut ke kulit kepala sekitar 1 jam sebelum keramas. Alternatif lain adalah dengan memijatkan gel aloe vera ke kulit kepala, diamkan selama 10 menit sebelum keramas. Anda juga dapat mencampurkan gel aloe vera dengan santan dan wheat germ oil kalau ingin menggunakannya sebagai produk pre-sampo. Untuk kulit kepala kering, gunakan timun dan lidah buaya yang dihancurkan dalam blender, kocok, lalu aplikasikan ke rambut sebagai masker. Setelah itu, cuci rambut seperti biasa sampai kering.
Sumber: Lidah Buaya untuk Rambut: Manfaat dan Cara Pemakaiannya - Mediskus

MEMBUAT NASI GORENG

Cara membuat nasi goreng jawa

Bahan :
  • Nasi putih 600 g
  • Telur ayam 2 butir. Kocok lepas
  • Daging ayam 125 g. Cincang halus
  • Kubis 3 lembar. Iris halus
  • Garam ½ sdm
  • Gula ½ sdm
  • Merica ⅓ sdt
  • Kecap 2 sdm
  • Bawang merah 5 siung
  • Bawang putih 4 siung
  • Cabai rawit 5 buah
  • Cabai merah 5 buah
  • Ebi sangrai ½ sdm
Nasi Goreng ©albeeskitchen.com.au
Cara membuat :
  1. Masukkan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, ebi, dan merica ke dalam cobek lalu haluskan hingga berna-benar halus.
  2. Tumis bumbu yang telah dihaluskan pada wajan menggunakan minyak atau mentega hingga tercium bau harum.
  3. Masukkan telur yang telah dikocok pada wajan yang berisi bumbu yang telah ditumis. Sisihkan bumbu agar tidak tercampur dengan goreng yang digoreng pada wajan yang sama.
  4. Tambahkan ayam cincang ke dalamnya. Tumis terus hingga rata.
  5. Masukkan nasi ke dalam dan campur hingga bumbu bercampur sempurna dengan nasi.
  6. Tambahkan gula, garam, kecap lalu aduk hingga rata.
  7. Sajikan nasi goreng yang telah matang pada piring saji
  8. Anda bisa menambahkan selada, mentimun, dan kerupuk sebagai pelengkap.

PENGETAHUAN DASAR ARSITEK

Tujuan arsitektur adalah menciptakan dunia kebudayaan dan sosial bagi manusia. Pemrograman yang mendasarkan visi dan misi ini harus selalu diubah, diperbaiki, dan dicocokkan menurut tuntutan zaman walaupun akarnya sangat kuno.
Salah satu hal penting berkaitan dengan rencana Undang-Undang Arsitek adalah kualitas pendidikan arsitektur.
Ada 37 butir pengetahuan dasar (yang seharusnya dikuasai oleh) sarjana arsitektur. Basic knowledge for architecture graduates. Butir-butir ini dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu kelompok pengetahuan dasar yang cukup dikuasai setara dengan Awareness (be aware of), kelompok Understand (comprehensively understand) dan kelompok Ability (be able to do it).
Untuk mahasiswa dan sarjana baru arsitektur, pedoman ini bagus juga dipakai untuk mengukur kemampuan diri sendiri, dan bertanya kepada dosen bila ada pengetahuan yang tidak diajarkan …
1. Ketrampilan verbal (Verbal Skills)
Kemampuan untuk berbicara dan menulis secara efektif mengenai materi dalam kurikulum profesional.
2. Ketrampilan grafis (Graphic Skills)
Kemampuan untuk menggunakan media presentasi yang tepat, termasuk teknologi komputer, untuk menyampaikan pada setiap tahapan perancangan, unsur-unsur penting dalam program bangunan serta perancangan arsitektur dan urban.
3. Ketrampilan riset (Research Skills)
Kemampuan untuk melakukan metode dasar pengumpulan data dan analisis untuk menerangkan semua aspek pemrograman dan proses perancangan.
4. Ketrampilan berpikir kritis (Critical Thinking Skills)
Kemampuan untuk membuat analisa dan evaluasi menyeluruh dari sebuah bangunan, kompleks bangunan atau ruang urban.
5. Ketrampilan dasar merancang (Fundamental Design Skills)
Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar pengorganisasian ruang, struktur dan konstruksi ke dalam konsepsi dan pengembangan ruang interior dan exterior, unsur-unsur serta komponen bangunan.
6. Ketrampilan bekerjasama (Collaborative Skills)
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengambil peran yang memaksimalkan bakat individual, dan kemampuan untuk bekerjasama dengan siswa-siswa lain ketika bekerja dalam suatu tim perancangan.
7. Perilaku manusia (Human Behavior)
Kepekaan terhadap teori dan metode pertanyaan yang bertujuan memperjelas hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan fisik.
8. Keragaman manusia (Human Diversity)
Kepedulian akan keragaman kebutuhan, nilai, etika, norma perilaku, serta pola sosial dan spasial yang membedakan berbagai kebudayaan, dan implikasi dari keragaman itu untuk peran sosial dan tanggungjawab arsitek.
9. Sejarah dan preseden (History and Precedent)
Kemampuan membuat rasionalisasi preseden bentuk dan program dan mampu menerapkannya pada konsep dan pengembangan proyek-proyek arsitektur dan urban.
10. Tradisi nasional dan lokal (National and Local Traditions)
Pemahaman tentang tradisi nasional dan warisan lokal regional dalam rancangan arsitektur, lansekap dan urban, termasuk tradisi vernakular.
11. Tradisi Timur (Eastern Traditions)
Pemahaman tentang aturan dan tradisi Timur dalam perancangan arsitektur, lansekap, dan urban, serta faktor cuaca, teknologi, sosioekonomi dan faktor-faktor lainnya yang telah membentuk dan mempertahankannya.
12. Tradisi Barat (Western Traditions)
Kepekaan terhadap keseragaman sekaligus keragaman aturan dan tradisi perancangan arsitektur dan urban di dunia Barat.
13. Pelestarian lingkungan (Environmental Conservation)
Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar ekologi dan tanggungjawab arsitek dalam hubungannya dengan pelestarian sumber daya dan lingkungan dalam perancangan arsitektur dan urban.
14. Aksesibilitas (Accessibility)
Kemampuan untuk merancang tapak dan bangunan untuk mengakomodasikan individu dengan kemampuan fisik yang bermacam-macam.
15. Kondisi tapak (Site Conditions)
Kemampuan untuk menjawab karakter alam dan lingkungan buatan pada tapak dalam pengembangan program dan perancangan proyek.
16. Sistim tata bentuk (Formal Ordering Systems)
Pemahaman tentang dasar-dasar persepsi visual dan prinsip-prinsip sistim tatanan pada rancangan dua dan tiga dimensi, komposisi arsitektur dan perancangan urban.
17. Sistim struktur (Structural Systems)
Pemahaman mengenai perilaku struktur dalam menahan gravitasi dan gaya-gaya lateral serta evolusi rentang dan penerapan yang tepat dari sistim struktur kontemporer.
18. Sistim penyelamatan pada bangunan (Building Life Safety Systems)
Pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar rancangan dan pemilihan sistim dan subsistim penyelamatan pada bangunan.
19. Sistim sampul bangunan (Building Envelope Systems)
Pemahaman tentang prinsip-prinsip rancangan sistim penutup luar bangunan.
20. Sistim lingkungan ruang bangunan (Building Environmental Systems)
Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar rancangan sistim struktur bangunan, sistem lingkungan, termasuk pencahayaan, akustik dan pengkondisian ruang serta pemakaian enerji.
21. Sistim pelayanan bangunan (Building Service Systems)
Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar rancangan sistim pelayanan bangunan, termasuk pemipaan, transportasi vertikal, komunikasi, keamanan dan perlindungan kebakaran.
22. Integrasi sistim-sistim bangunan (Building Systems Integration)
Kemampuan untuk menilai, memilih dan menyatukan sistim struktur, sistim penutup bangunan, sistim lingkungan, pelayanan dan penyelamatan, ke dalam suatu rancangan bangunan.
23. Tanggung jawab hukum (Legal Responsibilities)
Pemahaman tentang tanggung jawab hukum arsitek dalam kaitannya dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat; hak properti, aturan dalam zoning dan subdivisi; peraturan bangunan, aksesibilitas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi rancangan bangunan, konstruksi dan praktek arsitektur.
24. Kepatuhan terhadap peraturan bangunan (Building Code Compliance)
Pemahaman tentang persyaratan dan peraturan bangunan, standar yang dapat diterapkan pada tapak tertentu, termasuk klasifikasi penggunaan, tinggi dan luasan bangunan yang diijinkan, tipe konstruksi yang diijinkan, persyaratan pemisahan, persyaratan penggunaan, alat evakuasi, perlindungan kebakaran dan struktur.
25. Bahan bangunan dan pemasangannya (Building Materials and Assemblies)
Pemahaman tentang prinsip-prinsip, konvensi, standar-standar, aplikasi dan batasan pembuatan, penggunaan dan pemasangan bahan-bahan bangunan.
26. Ekonomi bangunan dan pengendalian biaya (Building Economics and Cost Control)
Kepekaan terhadap dasar-dasar pembiayaan bangunan, ekonomi bangunan dan pengendalian biaya konstruksi dalam kerangka proyek perancangan.
27. Pengembangan detail rancangan (Detailed Design Development)
Kemampuan untuk menilai, memilih, menyusun dan merinci sebagai suatu bagian utuh perancangan, serta menyusun dengan tepat bahan dan komponen bangunan untuk memenuhi persyaratan program bangunan.
28. Dokumentasi grafis (Graphic Documentation)
Kemampuan untuk membuat deskripsi teknis yang akurat dan dokumentasi suatu proposal perancangan untuk tujuan penilaian dan konstruksi.
29. Perancangan menyeluruh (Comprehensive Design)
Kemampuan untuk menghasilkan sebuah proyek arsitektur diawali dengan program yang menyeluruh sejak rancangan skematik hingga pengembangan detail termasuk program ruang, sistim struktur dan lingkungan, perlengkapan penyelamatan, dinding-dinding dan elemen bangunan, serta untuk menilai hasil akhir proyek itu sesuai dengan kriteria perancangan.
30. Penyiapan program (Program Preparation)
Kemampuan untuk menyusun program komprehensif untuk proyek perancangan arsitektur, termasuk menilai kebutuhan pemberi tugas, telaah kritis mengenai presen bentuk, inventarisasi ruang dan persyaratan peralatan, definisi kriteria pemilihan tapak, analisa kondisi tapak, telaah hukum dan standar-standar yang berlaku, penilaian implikasi unsur-unsur tersebut terhadap proyek, serta definisi kriteria penilaian perancangan.
31. Konteks hukum praktik arsitektur (The Legal Context of Architecture Practice)
Kepekaan terhadap berkembangnya konteks hukum tempat arsitek berpraktek, dan hukum-hukum yang berkaitan dengan registrasi profesional, kontrak jasa profesional serta pembentukan usaha jasa perancangan.
32. Organisasi dan manajemen praktek (Practice Organization and Management)
Kepekaan terhadap prinsip-prinsip dasar organisasi kantor, kepemimpinan, rencana usaha, pemasaran, negosiasi dan manajemen keuangan, sebagaimana dapat diterapkan pada praktek arsitektur.
33. Dokumentasi dan kontrak (Contracts and Documentation)
Kepekaan terhadap berbagai metode penyelesaian proyek, format kontrak jasa yang sesuai, dan tipe dokumentasi yang diperlukan untuk memberikan jasa profesional yang kompeten dan bertanggung jawab.
34. Pemagangan (Professional Internship)
Pemahaman mengenai peran permagangan dalam pengembangan profesional, serta hak-hak dan tanggung jawab silang antara pemagang dan pembimbing.
35. Penghayatan peran arsitek (Breadth of the Architect’s Role)
Kepekaan terhadap pentingnya peran arsitek dalam insepsi proyek perancangan dan pengembangan rancangan, administrasi kontrak, termasuk pemilihan dan koordinasi disiplin ilmu lain, evaluasi setelah penggunaan dan manajemen fasilitas.
36. Kondisi masa lalu dan akan datang (Past and Present Conditions for Architecture)
Pemahaman tentang perubahan-perubahan yang terjadi karena pengaruh sosial, politik, teknologi, dan ekonomi -masa lalu dan masa kini- atas peran arsitek terhadap lingkungan binaan.
37. Etika dan penilaian profesional (Ethics and Professional Judgement)
Kepekaan terhadap masalah etika dalam pengambilan keputusan yang profesional dalam praktek dan perancangan arsitektur.

Kompetisi dasar arsitek Keren
1. kemampuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.
2. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan umum.
3. memiliki pengetahuan tentang seni dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
4. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang perencanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencaan itu.
5. mengerti hubungan antara manusia dan bangunan, antara bangunan dan lingkungannya, serta menghubungkan bangunan dan ruang diantaranya, untuk kepentingan manusia.
6. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang cara mencapai perancangan yang berkelanjutan.
7. mengerti makna profesi dan peran arsitek untuk masyarakat terutama pada hal-hal yang menyangkut kepentingan masalah sosial.
8. mengerti persiapan untuk sebuah pekerjaan perancangan dan cara-cara pengumpulan data.
9. mengerti masalah perancangan struktur, konstruksi, dan enginerring yang berhubungan dengan rancangan bangunan.
10. memiliki pengetahuan yang memadai tentang masalah fisika bangunan, tehnologi, dan fungsi bangunan dalam kaitannya dengan kenyamanan dan perlindungan terhadap iklim.
11. memiliki ketrampilan merancang yang memenuhi kebutuhan bangunan dalam batas-batas yang diberikan oleh anggaran biaya dan peraturan bangunan.
12. memiliki pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, dan prosedur dalam penerjemahan konsep rancangan menjadi wujud bangunan serta menyatukan rencana dalam perencanaan menyeluruh.
13. memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan manajemen proyek dan pengendalian biaya.